Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HIDAYAH ON FACEBOOK


     
Bismillaah…

Banyak sudah yang mengangkat kisah-kisah dan efek dari buruknya facebook, dan mungkin kerap anda dapati, namun saya berfikir, sepertinya sedikit sekali yang mengangkat kisah-kisah baik On facebook ini. Oleh karena itulah melalui tulisan ini saya mencoba mengangkatnya... 

Jalan hidup manusia tidak dapat anda prediksi, hari ini dia baik-baik saja, besok bisa jadi “hilang baiknya”, begitulah bahasa halusnya dan saya yakin anda akan mampu mengerti, oleh karena itulah dikatakan “Amal itu dilihat pada akhirnya” (penjabaran ini selaras dengan hadits tentang penciptaan manusia yang dulu pernah saya sampaikan yang termuat dalam arba’in Nawawi)

Bagi anda yang memang hidup “lebih beruntung” dan tinggal didekat “suasana agama”, maka tentulah berbeda dengan keadaan orang-orang yang tinggal jauuuuuuh dari lingkungan agama, dan kisah ini adalah kisah nyata yang diceritakan oleh seorang muslimah kepada saya, sehingga memberikan saya inspirasi untuk menuangkannya didalam tulisan ini.

Ya sebut saja dia Fulanah,…
Fulanah berangkat dari negerinya dengan setumpuk masalah dan kehidupan dikeluarganya, sehingga Allah mentakdirkan dia untuk berpisah dengan keluarga dan suaminya, … dan dia berangkat didorong oleh keinginan membiayai anaknya tercinta yang disia-siakan oleh suaminya (tidak dibiayai), sehingga perpisahannya menjadi sebuah beban bagi keluarganya yang memang bukan termasuk keluarga berada, akhirnya ditengah badai keluarganya yang memiliki banyak pinjaman bekas ini dan itu , ditambah lagi menjandanya dia, maka fulanah ini menjadi beban bagi ayah bundanya yang usianya telah beranjak manula, akhirnya dengan menguat-nguatkan mentalnya, maka dia mencoba mencari info untuk dapat bekerja keluar negeri, dia mendapatkan jalan, dan akhirnya tibalah masa keberangkatannya ..

Pembaca, anda jangan sekali-kali berfikir, bahwa fulanah ini wanita yang tega terhadap anaknya, dia berangkat dengan cucuran air matanya, dia pergi dalam keadaan meninggalkan anaknya yang masih sangat balita, dia bukan tak ingin memeluknya, senantiasa menemaninya disaat tidur, dan mengelusnya disaat sakit serta mensuapinya disaat sang buah hati lapar seperti sebagaimana istri-istri yang beruntung lainnya.

Jangan anda sekali-kali berprasangka buruk terhadap orang-orang yang memiliki nasib kurang beruntung, jangan anda menjadi duri dalam daging di tengah penderitaan orang lain, tak mampu memberikan solusi, namun malah menambah noktah-noktah hitam dan busuk, jika anda lebih beruntung, maka pandanglah dari sudut nurani, sikap yang benar adalah mendoakan, bukan menyalahkan melainkan memberikan panduan bimbingan menerangkan hukum, karena dia jelas bukan seorang ‘alimah, bukan seorang yang mengenal basic agama, dia adalah seorang wanita biasa yang berasal dari keluarga sebagaimana kebanyakan umumnya .. CAMKAN INI !!!

Keberangkatan seorang wanita keluar negeri merupakan fitnah, dan ini musibah, namun tak cukup kita hanya saklek menyalahkan mereka yang berangkat kebanyakan dalam keadaan buta hukum agama dan terdesak kebutuhan keluarga, BUKA MATA ANDA LEBAR-LEBAR .. didepan anda ada calo TKW, biro jasa, Sponsor dan semua institusi yang terlibat didalamnya yang mereka juga memiliki peran dalam kemaksiatan ini, meraup untung yang sangat besar sehingga menggiring para muslimah keluar dari negeri-negerinya, bukan hanya itu, suami-suami durhaka pun yang melalaikan nafkah para anaknya juga memiliki andil dalam kemaksiatan ini …. terbukakah mata dan fikiran anda kini ?

Dalam kegalauan mereka tinggal “disana” yang mana jelas bukan negeri kaum muslimin, dia tinggal disuatu negeri yang mana negeri itu mayoritas orang-orang kafir, adzan tak terdengar disana, sedikit sekali masjid, maka jelas pergaulan disana melenakan.. tak sedikit dari mereka yang di hari Off nya menghabiskan waktu di tempat-tempat dugem, diskotik, dan berbagai tempat maksiat lainnya, ada yang terjerumus kedalam hubungan sejenis, seks bebas, mabuk-mabukan, dan segudang kemaksiatan lainnya…hanya Allah yang lebih mengetahui kondisi dan keadaan mereka ..

Fulanah ini pun sempat terjebak, Allahu A’lam sejauh mana dia terjebak, yang jelas, suatu ketika marak-maraknya dunia facebook menggetarkan jagat raya, konon sampai hari ini ada 600jutaan akun yang terdaftar dan aktif (Info yang didapat penulis dari sebuah web), dia iseng-iseng membuat akun dan menggunakan akunnya melacak mencari keberadaan teman-temannya.. maka satu persatu terhubunglah dengan kawan-kawannya di negerinya dahulu..

Subhanallah … Allah menghubungkan dia dengan salah satu kawan lamanya.. memang saat itu si kawan masih memajang foto profilenya, sehingga bisa dia kenali, namun status-statusnya sudah sangat bermanfaat… dia mulai menyukainya, dia mulai mengikutinya … dan diapun diculik masuk kedalam grup-grup penebar ilmu dan sunnah… sehingga lambat laun dia mulai belajar .. dia belajar melalui sebuah layar kecil dihapenya dengan tulisan yang berderet deret berbaris hingga kebawah… terkadang membuat mata pegal dan ngantuk saat membacanya ..

Namun Allah membuka hatinya untuk masuknya cahaya hidayah kesela-sela dinding dan sel-sel kecil dan berakar kuat didalam qolbunya .. semua ilmu itu perlahan namun pasti meresap.. Allah senantiasa membuka hati orang-orang yang berjalan menuju kepadaNya sekalipun dengan langkah yang tertatih-tatih…

Dari posting ke posting dia baca, sedikit-sedikit dia mulai belajar dan memahami, saat tak mengerti dia bertanya, maka mulailah pemahaman bertumpuk berlapis menguat dan menebal, sehingga..dia mulai menjauh dari kawan-kawan busuknya, hatinya mulai terpanggil untuk membuat sebuah jilbab dan mengenakannya.. dari yang mini … bertahap menjadi jilbab syar’i.. suatu ketika Allah mendorong hatinya untuk mencoba memakai niqob, Allahu Akbar !!! sang majikan tidak mempermasalahkannya !! Bayangkan oleh anda, ditengah negeri yang asing dengan Islam mereka berusaha menegakkan Islam… !!!

Ibadahnya perlahan mulai membaik..

Demikianlah perubahan demi perubahan berlalu, sehingga dia kembali kenegeri ini dengan keadaan berubah, Insya Allah jauh lebih baik agamanya, dia bertekad ingin menikah dengan seorang pria yang sholeh yang mampu membimbing agamanya.. dan mengabdi kepada suaminya kelak.. semoga Allah mempermudah urusannya..

Hidayah datang kepadanya melalui media facebook… hidayah on facebook .. masih banyak muslimah-muslimah dan muslim yang semisal dengannya dan siap menyusul mengikuti jejaknya .. Alhamdulillah…

Itulah sekelumit kisah, apakah anda masih mampu berkata Facebook bukan tempat yang baik untuk berda’wah? Jika anda berkata sisi negatifnya, semua sisi tentu ada sisi negatifnya, jangankan di media facebook, di majelis ta’lim nyata pun negatif itu ada, majelis ta’lim bisa berubah menjadi majelis ghibah, begitu beres ngaji buka majelis ghibah, dari mulai membahas urusan orang hingga urusan ranjang, dan memasuki kegiatan rumah tangga kawan. Berprasangka kepada yang jarang ngaji dengan sok tahu mengatakan sibuklah, padahal mungkin saja dia sedang sakit dirumahnya, karena lisannya berkata tanpa pernah mengecek keberadaannya ..

Banyak sebenarnya yang ingin saya sampaikan, namun tak kuat juga tangan ini menulisnya, dan hikmah yang bisa saya petik dari kisahnya :
1. Jangan meremehkan manusia,
2. Jangan meremehkan orang yang bertanya
3. Berhentilah berdebat kusir, karena bisa membuat bingung orang-orang yang benar-benar membutuhkan ilmu
4. Bangun komunitas dan bimbing secara istiqomah
5. Sampaikanlah dari hal-hal yang mudah mereka fahami dengan bahasa2 yang mudah dimengerti
6. Jangan menghukumi manusia secara saklek, karena mereka perlu difahami dan difahamkan,
7. Gunakan kata-kata yang baik saat menegur kesalahan
8. Tegur seandainya dinilai bisa mereka fahami dan biarkan jika dinilai berat mereka mengerti dan cari jalan lain untuk membuat mereka faham ..
9. sifat dasar manusia itu ingin diramahi bukan di judesi, maka sampaikan da’wahmu dengan perkataan-perkataan yang baik.
10. Pelajarilah manhaj da’wah secara benar, agar engkau tak keliru dalam hal ber amar ma’ruf nahi munkar, sebuah kebenaran yang dibawa dengan cara-cara yang salah, maka akan berakibat “alerginya” manusia terhadap kebenaran..

Semoga Allah membimbing saya dan anda menjadi manusia yang istiqomah diatas jalan Islam dan sunnah, Aamiin ..

Oleh : Abu Iram Al-Atsary