Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wejangan Guru Tentang Kepemimpinan

Wejangan Guru tentang Kepemimpinan 

__________________

https://aimihijrah.blogspot.com - Saat melihat jam, saya jadi teringat saat Allah berikan kesempatan saya berjumpa salah satu guru terbaik -hafizhahullah-, waktu itu di Garut. Mendengarkan wejangan beliau dengan sangat antusias sampai tak terasa sekitar jam 1 pagian. Yah.. Kurang lebih sekira waktu status ini ditulis. 

Diantara faidah yg saya petik dari wejangan beliau adalah, kalau jadi pemimpin itu harus siap mimpin sungguhan; jika kondisinya lapang penuh kenikmatan, maka yg didahulukan adalah bawahan kita. Sebaliknya, kalau kondisinya susah, prihatin, maka kita sebagai pemimpin harus jadi orang pertama yg merasakannya.

Kalimat beliau itu segera mengingatkanku dengan kisah Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab radhiyallahu'anhu saat beliau dihadiahi manisan oleh salah seorang gubernur di salah satu wilayah kekuasaan Islam. Saat beliau bertanya, 

"Apa ini?", Maka utusan yg mengantarkan memberitahukan, 

"Ini manisan buatan penduduk Azerbaijan." Kemudian Umar mencicipinya. Belum usai beliau mencicipinya, beliau segera bertanya kembali, 

"Apakah kaum muslimin (rakyat) juga ikut memakannya?". 

Dijawab, "Tidak.. Karena manisan itu bukan sembarang manisan, tetapi manisan khusus yg istimewa." Langsung seketika Umar pun menutup rapat tempat manisan itu dan memerintahkan kepada utusan tersebut untuk mengembalikannya dan berkata,

"Sampaikan pesanku kepadanya (yang mengirim manisan), untuk bertakwa kepada Allah! Dan hendaknya dia kenyangkan rakyatnya dengan makanannya, sebagaimana ia mengenyangkan dirinya sendiri!". Dan beliau pun tak jadi memakannya.

Ternyata, jadi pemimpin itu memang bukan sekedar apa yg dipangku dan disandang, namun kelak di hadapan Allah ia adalah tentang apa sudah ditunaikan dengan baik amanah yg dipikulkan di pundak itu ataukah belum?

Semoga Allah beri kita taufik untuk menunaikan amanah-amanah yg kita emban, supaya kelak di hadapan-Nya kita berdiri sebagai pemimpin yg adil, dan jangan sampai amanah itu menjadi seperti apa yg dikhawatirkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam atas umatnya, yaitu datang sebagai penyesalan. Amin..

Post a Comment for "Wejangan Guru Tentang Kepemimpinan"